Keamanan Cyber Adalah: Definisi, Contoh, dan Tantangannya
Kasus kebocoran data internet akhir-akhir ini semakin mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Terakhir, ada 26 miliar data yang bocor di internet. Bocornya miliaran data di internet yang sering disebut MOAB (mother of all breaches) atau "sumber dari segala kebocoran data" tersebut diungkapkan oleh peneliti keamanan cyber dari SecurityDiscovery.com.
Bocornya data di internet tidak hanya dialami oleh perusahaan tapi juga lembaga pemerintah di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Philipina, Brazil, dan Jerman. Kebocoran data oleh para pakar siber dapat disebabkan beberapa faktor.
Salah satu cara untuk menghindari terjadinya kebocoran data dan pencurian informasi yang kita miliki adalah dengan meningkatkan keamanan siber. Memperkuat cyber security ini bisa dilakukan pada perangkat, jaringan, maupun platform digital yang kita gunakan ketika internetan.
Namun, apa itu keamanan cyber? Apa pentingnya keamanan cyber di era digital? Bagaimana kebocoran data bisa terjadi? Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas banyak hal tentang keamanan cyber.
Apa itu Keamanan Cyber Menurut Para Ahli?
Dalam era digital yang semakin canggih, keamanan cyber menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Keamanan cyber merupakan upaya untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari serangan yang bertujuan untuk merusak, mengakses, atau mencuri informasi sensitif.
Rapuhnya sistem keamanan cyber menyebabkan hacker bisa mencuri data pengguna internet dan mempermudah mereka melakukan penyalahgunaan data. Misalnya untuk memindahkan aset dari rekening nasabah bank ke rekening orang lain.
Menurut para ahli, keamanan cyber adalah serangkaian langkah atau tindakan yang dilakukan untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari ancaman yang berasal dari dunia maya. Ancaman tersebut dapat berupa serangan malware, hacking, phishing, dan berbagai bentuk serangan cyber lainnya. Keamanan cyber juga mencakup perlindungan terhadap informasi sensitif seperti data pribadi, data perusahaan, dan informasi penting lainnya.
Elemen Elemen Cyber Security
Elemen keamanan cyber mencakup berbagai aspek yang harus dipahami dan diterapkan dengan baik guna melindungi data dan informasi dari serangan cyber. Beberapa elemen keamanan cyber yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan atau network security adalah salah satu elemen utama dalam perlindungan data dan informasi. Hal ini meliputi penggunaan firewall, enkripsi data, serta monitoring terhadap segala aktivitas yang terjadi di dalam jaringan. Dengan menerapkan keamanan jaringan yang baik, kita dapat mencegah akses yang tidak sah dan melindungi data dari serangan hacker.
Keamanan Perangkat Lunak
Selain keamanan jaringan, keamanan perangkat lunak atau software security juga menjadi elemen penting dalam perlindungan data. Penggunaan perangkat lunak yang terpercaya dan terupdate secara berkala dapat membantu mencegah serangan malware dan virus yang dapat merusak data dan informasi yang disimpan di dalamnya.
Selain itu, penggunaan sandi yang kuat juga menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan perangkat lunak.
Keamanan Fisik
Keamanan fisik juga tidak kalah pentingnya dalam perlindungan data. Hal ini meliputi pengamanan fisik terhadap server dan perangkat penyimpanan data, serta pengendalian akses terhadap ruang server. Dengan menerapkan keamanan fisik yang baik, kita dapat mencegah pencurian data dan informasi yang disimpan di dalam perangkat fisik.
Keamanan Sosial
Keamanan sosial mencakup aspek perlindungan data dari serangan phishing dan social engineering. Pengguna perlu waspada terhadap upaya penipuan melalui media sosial maupun email yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi dan data penting. Pengetahuan tentang teknik social engineering juga menjadi penting agar pengguna dapat mengidentifikasi dan menghindari upaya penipuan tersebut.
Keamanan Operasional
Keamanan Operasional atau operational security adalah salah satu elemen keamanan siber yang mencakup banyak hal. Perlu dipahami bahwa ketika sebuah sistem bekerja biasanya terdapat celah yang memungkinkan serangan siber memanfaatkan celah itu. Keamanan operasional berperan untuk memastikan serangan siber tersebut tidak terjadi selama sistem sedang beroperasi.
Keamanan Cloud
Keamanan cloud atau cloud security adalah elemen keamanan siber yang berfungsi untuk melindungi data yang tersimpan pada cloud. Cloud computing atau komputasi awan merupakan salah satu teknologi informasi yang memungkinkan orang menyimpan data dan informasi di internet. Elemen cloud security dapat mengantisipasi adanya traffic mencurigakan hingga pembajakan data di cloud.
Baca juga: Keunggulan Cloud Computing Bagi Perusahaan
Contoh Masalah Keamanan Cyber
Serangan cyber dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dan dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi individu maupun perusahaan
Berikut adalah beberapa jenis kasus security cyber (cyber crime) yang sering terjadi dan menyebabkan berbagai kerugian bagi pengguna internet.
Malware
Malware merupakan salah satu jenis serangan cyber yang paling umum. Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem komputer tanpa izin.
Contoh malware meliputi virus, worm, dan trojan horse. Malware dapat menyebabkan kerusakan pada sistem komputer, mencuri informasi pribadi, atau bahkan mengendalikan komputer secara remote.
Phishing
Phishing adalah serangan yang dilakukan dengan cara memancing informasi pribadi seperti username, password, atau informasi finansial dari korban. Serangan phishing umumnya dilakukan melalui email atau situs web palsu yang menyerupai situs asli.
Contoh kasus phishing adalah ketika seseorang menerima email palsu yang mengatasnamakan bank dan meminta korban untuk memasukkan informasi login mereka.
Denial-of-Service (DoS) Attack
Serangan DoS adalah serangan yang bertujuan untuk membuat layanan online tidak tersedia bagi pengguna yang sah dengan cara membanjiri server dengan lalu lintas data yang tidak perlu. Hal ini dapat menyebabkan sistem menjadi lambat atau bahkan crash, sehingga pengguna tidak dapat mengakses layanan tersebut.
Man-In-The-Middle (MITM) Attack
Serangan MITM terjadi ketika seorang penyerang berhasil menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak yang sedang berinteraksi secara online. Penyerang dapat mencuri informasi sensitif atau bahkan memanipulasi komunikasi antara kedua pihak tanpa sepengetahuan mereka.
Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan kemudian menuntut tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Serangan ransomware dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi korban, serta dapat merusak reputasi perusahaan jika data sensitif pelanggan terpengaruh.
SQL Injection
Serangan SQL injection terjadi ketika penyerang memasukkan kode SQL berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi web. Hal ini dapat menyebabkan akses tidak sah ke basis data aplikasi, serta pencurian atau manipulasi data yang disimpan di dalamnya.
Cross-Site Scripting
Serangan XSS terjadi ketika penyerang berhasil menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web yang dilihat oleh pengguna lain. Skrip tersebut dapat digunakan untuk mencuri informasi login pengguna atau bahkan mengendalikan sesi pengguna.
Social Engineering
Serangan social engineering melibatkan manipulasi psikologis terhadap individu atau organisasi untuk mendapatkan informasi sensitif atau akses ke sistem komputer. Contoh serangan social engineering meliputi rekayasa sosial melalui telepon, email, atau media sosial.
Advanced Persistent Threat (APT)
Serangan APT adalah serangan yang kompleks dan bertujuan untuk mengakses informasi rahasia atau sistem komputer untuk jangka waktu yang panjang tanpa diketahui oleh korban. Serangan APT umumnya dilakukan oleh kelompok penyerang yang sangat terorganisir dan memiliki sumber daya yang besar.
Zero-Day Exploits
Zero-day exploits merujuk kepada kerentanan keamanan yang baru ditemukan dan belum diperbaiki oleh pihak pengembang. Penyerang dapat memanfaatkan kerentanan tersebut untuk melakukan serangan sebelum kerentanan tersebut diperbaiki.
Contoh Penerapan Keamanan Cyber
Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan cyber. Salah satunya adalah enkripsi data, yang membuat informasi menjadi tidak terbaca bagi pihak yang tidak berwenang.
Selain itu, pemantauan aktif terhadap jaringan dan sistem juga penting untuk mendeteksi serangan sejak dini. Penggunaan teknologi keamanan seperti machine learning dan artificial intelligence juga semakin populer dalam upaya melindungi sistem dan data dari serangan cyber.
Firewall
Salah satu contoh penerapan keamanan cyber yang paling umum adalah penggunaan firewall. Firewall adalah suatu perangkat lunak atau perangkat keras yang bertujuan untuk memantau dan mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan. Dengan adanya firewall, perusahaan dapat membatasi akses yang tidak diinginkan ke jaringan mereka, sehingga dapat mencegah serangan dari pihak luar yang ingin mencuri data atau merusak sistem.
Pentingnya perlindungan data melalui penggunaan firewall adalah untuk mencegah terjadinya serangan seperti malware, virus, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang dapat merusak infrastruktur IT perusahaan. Dengan adanya firewall yang handal, perusahaan dapat meminimalkan risiko dari serangan cyber dan menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
Enkripsi
Contoh penerapan keamanan cyber lainnya adalah dengan menggunakan enkripsi data. Enkripsi data adalah suatu metode untuk mengamankan informasi dengan cara mengubah teks asli menjadi teks terenkripsi yang hanya dapat dibaca oleh pihak yang memiliki kunci enkripsi. Dengan adanya enkripsi data, informasi yang dikirimkan melalui jaringan akan menjadi tidak terbaca oleh pihak yang tidak berhak, sehingga dapat melindungi kerahasiaan dan integritas data.
Pentingnya perlindungan data melalui enkripsi adalah untuk mencegah terjadinya pencurian data saat data tersebut sedang dalam proses pengiriman atau penyimpanan. Dengan adanya enkripsi, perusahaan dapat memastikan bahwa data sensitif mereka tetap aman meskipun dalam situasi yang rentan terhadap serangan cyber.
Kebijakan Keamanan
Selain menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras keamanan, contoh penerapan keamanan cyber juga dapat ditemui dalam kebijakan internal perusahaan. Kebijakan keamanan internal ini mencakup aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dalam penggunaan sistem informasi perusahaan. Misalnya, kebijakan mengenai penggunaan kata sandi yang kuat, larangan untuk mengunduh file yang tidak jelas asal-usulnya, dan pembatasan akses ke informasi tertentu sesuai dengan level kebutuhan pekerjaan.
Pentingnya perlindungan data melalui kebijakan keamanan internal adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi akibat kelalaian atau kesalahan manusia. Dengan adanya kebijakan yang jelas dan ditegakkan secara konsisten, perusahaan dapat meminimalkan risiko dari serangan cyber yang disebabkan oleh faktor internal.
Pemantauan Aktivitas Jaringan
Contoh penerapan keamanan cyber lainnya adalah dengan melakukan pemantauan aktivitas jaringan secara terus-menerus. Dengan adanya alat pemantauan jaringan, perusahaan dapat mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan atau serangan yang sedang terjadi pada jaringan mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk segera mengambil tindakan preventif atau responsif guna menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih besar.
Pentingnya perlindungan data melalui pemantauan aktivitas jaringan adalah untuk mendeteksi dan merespons serangan cyber dengan cepat dan tepat. Dengan adanya pemantauan yang efektif, perusahaan dapat mengurangi dampak dari serangan cyber dan melindungi data mereka dari kerugian yang tidak diinginkan.
System Update Berkala
Terakhir, contoh penerapan keamanan cyber yang tidak boleh diabaikan adalah system update atau pembaruan sistem secara berkala. Perangkat lunak dan perangkat keras keamanan yang digunakan oleh perusahaan harus selalu diperbarui agar dapat mengatasi celah keamanan yang baru ditemukan. Selain itu, pembaruan sistem juga dapat memperbaiki kinerja dan fungsionalitas dari perangkat keamanan tersebut.
Pentingnya perlindungan data melalui pembaruan sistem secara berkala adalah untuk menjaga keamanan jaringan dan data dari serangan yang menggunakan celah keamanan yang belum diperbaiki. Dengan adanya pembaruan sistem yang rutin, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem keamanan mereka selalu siap menghadapi ancaman cyber yang terus berkembang.
Manfaat Keamanan Siber
Keamanan cyber memiliki manfaat yang sangat besar bagi individu maupun perusahaan. Dengan adanya perlindungan yang baik terhadap sistem dan data, risiko kerugian akibat serangan cyber dapat diminimalkan.
Hal ini akan menjaga kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis, serta menjaga reputasi perusahaan. Selain itu, keamanan cyber juga dapat membantu dalam mematuhi regulasi dan standar keamanan data yang semakin ketat.
Berikut adalah 11 keuntungan utama Keamanan Cyber:
- Melindungi data pribadi
- Membantu menjaga reputasi
- Meningkatkan produktivitas
- Membantu ruang kerja jarak jauh
- Kepatuhan terhadap peraturan
- Memperbaiki postur dunia maya
- Manajemen data yang lebih baik
- Membantu mendidik dan melatih tenaga kerja
- Membantu menjaga kepercayaan dan kredibilitas
- Sederhanakan kontrol akses
- Mendukung tim TI
Tantangan Keamanan Cyber Di Masa Mendatang
Meskipun manfaat keamanan siber tidak ada bandingannya, penerapannya bisa memakan banyak biaya dan rumit. Kurangnya tenaga profesional yang terampil juga menjadikannya tantangan. Selain itu, kesalahan manusia mempersulit pencapaian postur keamanan yang kuat.
Berikut adalah beberapa tantangan bagi penerapan sistem keamanan cyber di masa mendatang.
Pembaruan rutin
Untuk melawan praktik peretasan canggih yang telah berkembang, organisasi perlu memperbarui perangkat keras, perangkat lunak, dan strategi keamanan mereka secara berkala agar selangkah lebih maju dari para penyerang.
Perlu pembelajaran terus menerus
Proses pembelajaran merupakan proses yang berkesinambungan karena ancaman-ancaman yang ada bersifat baru dan tidak ada habisnya.
Proses Rumit
Untuk menyiapkan arsitektur dan alat keamanan, personel khusus perlu dipekerjakan karena prosesnya rumit dan memakan waktu.
Sistem Lebih Lambat
Sistem cenderung menjadi lamban karena aplikasi keamanan ini menghabiskan banyak sumber daya.
Pemantauan Harus Terus Menerus
Pemantauan sistem dan jaringan secara real-time diperlukan untuk mendeteksi ancaman jauh sebelumnya, sehingga memungkinkan tim keamanan menilai tingkat ancaman dan memiliki strategi keamanan siber untuk menghadapinya.
Membutuhkan Tenaga Cyber Security Yang Ahli
Jumlah tenaga profesional yang berkualifikasi masih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan di bidang keamanan siber.
Mahal
Keamanan Cyber sangatlah mahal, memerlukan pembelajaran yang konsisten dan pembelanjaan yang berkelanjutan yang dapat menjadi tantangan bagi banyak usaha kecil.
Studi Kasus Kebocoran Data 2024 dan Cara Menghindarinya
Bob Dyachenko, peneliti keamanan siber dan pemilik di SecurityDiscovery.com, bersama dengan tim Cybernews, telah menemukan miliaran demi miliaran catatan terbuka di sebuah instance terbuka yang pemiliknya tidak mungkin teridentifikasi.
Dilansir dari Cybernews.com, Mother of all Breachs (MOAB) yang supermasif mencakup catatan dari ribuan kebocoran, pelanggaran, dan database yang dijual secara pribadi yang disusun dan diindeks ulang dengan cermat.
meskipun kumpulan data yang bocor sebagian besar berisi informasi dari pelanggaran data di masa lalu, hampir pasti kumpulan data tersebut berisi data baru, yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Misalnya, pemeriksa kebocoran data Cybernews, yang mengandalkan data dari semua kebocoran data besar, berisi informasi dari lebih dari 2.500 pelanggaran data dengan 15 miliar catatan.
MOAB berisi 26 miliar catatan di lebih dari 3.800 folder, dengan setiap folder terkait dengan pelanggaran data terpisah. Meskipun ini tidak berarti bahwa perbedaan antara keduanya secara otomatis diterjemahkan ke dalam data yang sebelumnya tidak dipublikasikan, miliaran catatan baru menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi, MOAB berisi informasi yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Penelusuran cepat pada pohon data mengungkapkan sejumlah besar catatan yang dikumpulkan dari pelanggaran sebelumnya. Jumlah catatan terbesar, 1,4 miliar, berasal dari Tencent QQ, aplikasi pesan instan Tiongkok.
Namun, diduga ada ratusan juta catatan dari Weibo (504M), MySpace (360M), Twitter (281M), Deezer (258M), Linkedin (251M), AdultFriendFinder (220M), Adobe (153M), Canva (143M) , VK (101M), Daily Motion (86M), Dropbox (69M), Telegram (41M), dan banyak perusahaan dan organisasi lainnya.
Dampak MOAB yang supermasif terhadap konsumen bisa jadi belum pernah terjadi sebelumnya. Karena banyak orang menggunakan kembali nama pengguna dan kata sandi, pelaku kejahatan dapat memicu tsunami serangan pengisian kredensial.
"Jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama untuk akun Netflix mereka seperti yang mereka lakukan untuk akun Gmail, penyerang dapat menggunakannya untuk beralih ke akun lain yang lebih sensitif. Selain itu, pengguna yang datanya dimasukkan ke dalam MOAB supermasif mungkin menjadi korban serangan spear-phishing atau menerima email spam dalam jumlah besar."
Lalu, bagaimana kita menyikapi hal tersebut?
- Pastikan perangkat laptop atau smartphone kamu telah terpasang antivirus terbaik untuk menghindarkan perangkat dari masuknya malware ketika mengakses internet.
- Pastikan sistem operasi laptop kamu memiliki firewall dan aktif.
- Selalu scan dan bersihkan laptop menggunakan antivirus atau software pembersih lainnya agar file sampah tidak menumpuk.
- Gunakan browser terbaik dan ringan yang memiliki sistem keamanan yang bagus untuk melindungi data di perangkat kamu ketika internetan.
- Pahami formulir pendaftaran dan registrasi bila ingin sign up pada aplikasi atau situs tertentu. Jangan terburu-buru membuat akun bila disinyalir situs atau aplikasi tersebut mencurigakan. Kamu bisa mencari tahu informasi apakah itu aplikasi berbahaya atau bukan dengan googling.
- Hindari mendaftarkan password yang lemah dan kombinasi terlalu simpel. Pastikan mengisi password acak yang terkombinasi huruf, angka, dan karakter. Update dan ganti password secara rutin.
- Mendaftarkan akun hanya pada platform, situs, atau aplikasi yang menyediakan opsi verifikasi dan otentifikasi akun.
- Lakukan update antivirus dan sistem operasi secara berkala.
- Laporkan situs atau aplikasi yang berpotensi phishing dan scamming ke pihak yang berwenang, misalnya ke Kominfo.
- Nonaktifkan notifikasi dari situs atau aplikasi saat sedang gaming atau streaming di perangkat. Saat pengguna perangkat sedang streaming atau gaming online adalah momen dimana pengguna perangkat sedang lengah dan merupakan waktu yang tepat bagi para hacker menyisipkan malware melalui iklan yang muncul pada notifikasi tersebut.
- Perbanyak literasi dan informasi tentang keamanan siber dari lembaga yang berkompeten.
Dengan melakukan hal-hal diatas, kamu bisa terhindar dari upaya pencurian data informasi yang dilakukan pihak lain.
Kesimpulan
Praktik keamanan cyber seperti perlindungan terhadap sistem komputer, jaringan, dan data menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan mitigasi risiko kerugian akibat serangan cyber. Dengan menggunakan teknik-teknik keamanan yang tepat dan melibatkan perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri keamanan cyber, kita dapat memastikan bahwa informasi sensitif tetap aman dan terlindungi. Dengan demikian, investasi dalam keamanan cyber akan memberikan manfaat jangka panjang bagi individu maupun perusahaan.