5 Inovasi Teknologi Terbaru Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

Penyakit mental, yang juga dikenal sebagai gangguan mental, ditandai dengan gangguan yang signifikan secara klinis pada kognisi, pengaturan emosi, atau perilaku seseorang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2030, penyakit mental akan menjadi faktor paling signifikan yang berkontribusi terhadap beban penyakit global. Namun, perawatan saat ini, seperti terapi pengobatan psikiatris, dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya dan masalah yang parah. Teknologi berpotensi untuk merevolusi bidang perawatan kesehatan mental dengan meningkatkan akses ke perawatan, meningkatkan diagnosis dan pemantauan, dan menawarkan cara baru untuk terapi. Apalagi, menurut situs onelifeoneworldourfuture, penyakit mental yang dialami orang dewasa khususnya orang tua, berpengaruh besar terhadap perkembangan mental remaja.

Gangguan mental adalah kegagalan mekanisme internal yang berbahaya untuk menjalankan salah satu fungsi psikologisnya. Menurut data Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022 melalui Siaran Pers Nomor: B- 242/SETMEN/HM.02.04/08/2024 KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI) menunjukkan: 1 dari 3 remaja (setara dengan 15,5 juta) atau 34,9% remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, dimana cuma 1,2% dari penderita gangguan mental pada remaja yang mengakses layanan konseling.

Permasalahan yang menyebabkan gangguan mental pada remaja sangat kompleks. Faktor-faktor seperti tekanan akademis, bullying, dan perbandingan sosial di media sosial sering kali berkontribusi pada masalah kesehatan mental remaja. Namun salah satu penyebab utama dari meningkatnya masalah kesehatan mental remaja adalah penggunaan teknologi yang berlebihan. Laporan menyebutkan bahwa 30% remaja merasa cemas setelah menggunakan media sosial, sementara 25% merasa depresi akibat perbandingan sosial yang tidak sehat. Ini menunjukkan bahwa pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental remaja sangat signifikan. Ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana penggunaan teknologi seperti media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja? Banyak remaja merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna di platform digital, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.

Menurut Dr. Romeo Vitelli dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Psychology Today, penelitian telah menunjukkan bahwa kecanduan internet, khususnya di antara kelompok demografi yang lebih muda seperti remaja, menjadi masalah yang penting. Vitelli menjelaskan bahwa gangguan kecanduan internet memiliki banyak fitur yang sama jika dibandingkan dengan bentuk kecanduan lainnya, seperti gejala penarikan ketika akses online tidak diperbolehkan.

Namun, di tengah tantangan ini, ada harapan melalui inovasi kesehatan mental. Meskipun pengobatan berbasis obat dapat efektif untuk individu yang hidup dengan penyakit mental kronis, masalah seperti ketergantungan jangka panjang pada obat-obatan, efek samping yang melemahkan, variasi dalam respons pengobatan, dan ketidakpatuhan pengobatan, dapat memengaruhi efektivitas pengobatan kesehatan mental saat ini.

Karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana teknologi kesehatan dan teknologi kesehatan mental dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan mental remaja. Penggunaan teknologi kesehatan mental dapat melengkapi pengobatan obat yang ada untuk meningkatkan kualitas perawatan gangguan mental yang parah dan kronis secara keseluruhan.

TeknoPlug akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental remaja, apa saja inovasi teknologi kesehatan mental yang bisa dicoba, serta bagaimana inovasi teknologi dapat memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi kesehatan mental remaja.

Teknologi Kesehatan Mental Ke-1: Terapi Digital (DTx)

teknologi kesehatan mental

DTx adalah pendekatan pengobatan berdasarkan intervensi perilaku yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah atau mengelola berbagai bentuk penyakit mental. Faktanya, lebih dari 500 uji klinis telah dilakukan pada terapi digital antara tahun 2010 dan 2019, dengan lebih dari 40% dari uji klinis tersebut berfokus pada kesehatan mental.

Salah satu contoh area terapi di mana terapi digital dapat meningkatkan standar perawatan adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Pilihan terapi saat ini untuk ADHD terutama melibatkan intervensi farmakologis yang mungkin memiliki risiko dan efek samping jangka panjang. Pada bulan Juni 2020, FDA menyetujui EndeavorRxTM (AKL-T01) sebagai resep DTx untuk anak-anak dengan ADHD.

Sementara sebagian besar produk terapi digital diberikan saat pasien terjaga, sistem Stimulasi Saraf Trigeminal Eksternal (eTNS) Monarch menonjol karena kemampuannya untuk bekerja saat pasien tertidur. Perangkat elektronik kecil ini merangsang saraf trigeminal otak melalui plester yang ditempelkan di dahi sebelum tidur, menargetkan area otak yang terlibat dalam gangguan suasana hati, epilepsi, dan perhatian.

Teknologi Kesehatan Mental Ke-2: Teknologi Stimulasi Otak Non-Invasif

Teknik stimulasi otak non-invasif (NIBS) menggunakan arus listrik (yang diinduksi oleh medan magnet) sebagai metode untuk mengobati gangguan mental dan neurologis. NIBS bila dikombinasikan dengan intervensi psikososial telah terbukti memiliki efek positif yang signifikan dalam meringankan gejala depresi sedang hingga berat.

Depresi adalah salah satu penyakit mental paling parah di seluruh dunia, yang memengaruhi lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia. Contoh teknologi kesehatan mental tersebut adalah perangkat dari Pulvinar Neuro, perusahaan spinout UNC-Chapel Hill, yang bekerja dengan menggeser pola aktivitas otak untuk pasien yang menderita penyakit mental. Teknologi ini dapat menerapkan bentuk gelombang yang berbeda untuk menggeser dan mengubah pola aktivitas otak untuk memberikan bantuan gejala yang nyata bagi banyak pasien.

Penelitian lebih lanjut tentang teknologi ini harus melihat pada penyediaan lebih banyak bukti pengobatan kombinasi dibandingkan dengan NIBS saja dan intervensi psikososial saja.

Teknologi Kesehatan Mental Ke-3: Stimulasi Magnetik Transkranial

Sekitar 20-60% pasien dengan gangguan kejiwaan dipengaruhi oleh resistensi obat, yang berhubungan dengan peningkatan beban dan biaya perawatan kesehatan. Untuk kelompok pasien ini, stimulasi magnetik transkranial (TMS) bisa menjadi terapi alternatif.

Didorong oleh pemahaman yang lebih baik antara neuroaktivitas dan pengaturan suasana hati dan perilaku, ia menerapkan induksi elektromagnetik untuk menargetkan area otak tertentu yang mengendalikan suasana hati dan dengan demikian memodulasi aktivitas saraf.

Sebuah studi klinis baru-baru ini menunjukkan bahwa 47% pasien dengan depresi resistan pengobatan (TRD) merespons TMS dan 30% mengalami remisi dan tidak lagi didefinisikan sebagai depresi klinis.

Dibandingkan dengan implan otak, ini adalah pendekatan yang sepenuhnya non-invasif dan memberikan terapi yang aman dan efektif bagi pasien yang membutuhkan intervensi medis dalam jangka pendek.

Teknologi Kesehatan Mental Ke-4: Terapi Realitas Virtual

Terapi Realitas Virtual (VR) atau Teknologi Simulasi Visual (VST) menggunakan lingkungan yang dihasilkan komputer untuk menciptakan pengalaman yang realistis dan mendalam, yang memungkinkan individu untuk menghadapi dan mengatasi ketakutan atau kecemasan tertentu yang terkait dengan kesehatan mental mereka.

Terapi VR telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai kondisi kesehatan mental seperti psikosis dan gangguan kecemasan. Pada tahun 2022, perusahaan rintisan Inggris (OxfordVR) yang menggunakan VR untuk memberikan terapi perilaku kognitif telah diberikan sebutan Breakthrough Device oleh FDA untuk pengobatannya terhadap skizofrenia dan penyakit mental serius lainnya, sebuah proses yang akan membantu mempercepat persetujuan akhirnya jika uji klinis berhasil.

OxfordVR telah mengembangkan perawatan yang menggunakan headset VR untuk membantu memandu pasien melalui situasi sehari-hari, seperti mengunjungi toko atau menaiki bus, yang dapat menyebabkan rasa takut dan cemas bagi mereka yang mengalami psikosis. Layanan resep ini menggunakan perintah otomatis untuk memberikan terapi perilaku kognitif (CBT), suatu bentuk terapi bicara.

Teknologi Kesehatan Mental Ke-5: Implan Otak

Implan otak adalah perangkat medis yang biasanya ditempatkan di dalam otak untuk secara langsung merangsang atau memodulasi aktivitas saraf. Manfaat implan otak meliputi kemampuannya untuk meringankan gejala yang resistan terhadap bentuk pengobatan lain dan menawarkan pendekatan terapi yang dipersonalisasi.

Peneliti dan dokter AS di University of California San Francisco (UCSF) telah mengembangkan implan yang berfungsi seperti alat pacu jantung untuk otak, memanfaatkan pendekatan pengobatan presisi yang telah berhasil mengelola depresi pasien yang resistan terhadap pengobatan dengan mengidentifikasi dan memodulasi sirkuit di otak yang secara unik terkait dengan gejala.

Implan ditanamkan di tengkorak dan dihubungkan ke otak pasien menggunakan stimulasi otak dalam untuk memicu muatan listrik yang mengatur ulang fungsi otak pasien. Perkembangan di bidang implan otak mengeksplorasi inovasi dalam elektroda implan lunak, perangkat hemat energi, dan prosesor array penginderaan beresolusi tinggi.

Misalnya, peneliti EPFL telah menggabungkan desain chip berdaya rendah, algoritma pembelajaran mesin, dan elektroda implan lunak untuk menghasilkan antarmuka saraf yang dapat mendeteksi dan menekan gejala berbagai gangguan neurologis.

Namun inovasi menggunakan implan otak perlu dikaji lebih jauh, karena metode ini mungkin hanya berlaku pada remaja yang mengalami gangguan mental akibat kelainan fungsi sel, saraf, atau hormon tertentu.

Mengapa Penggunaan Teknologi Bisa Menjadi Solusi Masalah Kesehatan Mental?

teknologi kesehatan mental

Berikut adalah beberapa alasan mengapa inovasi teknologi bisa memberikan solusi pada permasalahan kesehatan mental remaja, selain penggunaan obat-obatan, terapi, dan konseling yang umum diterapkan untuk mengatasi gangguan mental.

1: Akses Mudah ke Sumber Daya Kesehatan Mental

Salah satu keuntungan utama dari teknologi kesehatan adalah akses mudah ke sumber daya kesehatan mental. Dengan aplikasi kesehatan mental, remaja dapat dengan cepat menemukan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan. Ini membantu mereka untuk lebih memahami masalah kesehatan mental remaja yang mereka hadapi. Selain itu, akses ini juga memungkinkan mereka untuk terhubung dengan profesional kesehatan mental tanpa harus pergi ke klinik.

2: Terapi Digital yang Efektif

Terapi digital telah terbukti efektif dalam membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental. Melalui aplikasi dan platform online, remaja dapat mengikuti sesi terapi kapan saja dan di mana saja. Ini sangat penting bagi mereka yang mungkin merasa canggung atau tidak nyaman menghadiri sesi tatap muka. Terapi kesehatan mental remaja yang berbasis teknologi ini memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan.

3: Komunitas Online untuk Dukungan

Teknologi juga memungkinkan terbentuknya komunitas online di mana remaja dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang mengalami masalah serupa. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan mengurangi perasaan kesepian yang sering dialami oleh mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental. Komunitas ini juga dapat menjadi tempat untuk berbagi strategi coping yang efektif.

4: Pelatihan Keterampilan Kesehatan Mental

Beberapa aplikasi kesehatan mental menawarkan program pelatihan keterampilan yang dirancang untuk membantu remaja mengelola stres dan kecemasan. Program ini sering kali mencakup teknik mindfulness, relaksasi, dan pengelolaan emosi. Dengan menggunakan teknologi untuk kesehatan mental, remaja dapat belajar keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5: Pemantauan Kesehatan Mental

Teknologi memungkinkan pemantauan kesehatan mental secara real-time. Dengan menggunakan aplikasi, remaja dapat melacak suasana hati, pola tidur, dan tingkat stres mereka. Data ini dapat membantu mereka dan profesional kesehatan mental memahami tren dan membuat keputusan yang lebih baik terkait perawatan. Dampak teknologi digital terhadap kesehatan mental remaja sangat besar, karena pemantauan ini dapat mengidentifikasi masalah sebelum menjadi lebih serius.

6: Privasi dan Anonimitas

Salah satu keuntungan dari teknologi kesehatan mental adalah privasi yang ditawarkannya. Banyak remaja merasa lebih nyaman mencari bantuan secara anonim, tanpa takut dihakimi. Ini memungkinkan mereka untuk lebih terbuka tentang masalah yang mereka hadapi dan mencari solusi yang tepat. Dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan pada kesehatan mental dapat diminimalisir jika remaja merasa aman dan nyaman saat mencari bantuan.

7: Edukasi tentang Kesehatan Mental

Teknologi juga berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental. Melalui artikel, video, dan webinar, remaja dapat belajar tentang berbagai masalah kesehatan mental, termasuk gejala dan cara mengatasinya. Bagaimana dampak teknologi informasi pada kesehatan mental dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan yang dimiliki remaja tentang kondisi mereka.

8: Terapi Berbasis Game

Inovasi dalam terapi digital juga mencakup penggunaan game sebagai alat terapi. Beberapa aplikasi menggunakan elemen permainan untuk mengajarkan keterampilan pengelolaan stres dan kecemasan. Ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Inovasi kesehatan mental ini dapat menarik perhatian remaja dan mendorong mereka untuk terlibat dalam proses penyembuhan.

9: Ketersediaan Layanan 24/7

Dengan adanya teknologi kesehatan, layanan dukungan kesehatan mental kini tersedia 24 jam sehari. Ini sangat penting bagi remaja yang mungkin membutuhkan bantuan mendesak di malam hari atau saat tidak ada akses ke profesional kesehatan mental. Pengaruh teknologi digital terhadap kesehatan mental remaja menjadi lebih positif ketika mereka tahu bahwa bantuan selalu tersedia.

10: Personalisasi Perawatan

Terakhir, teknologi memungkinkan personalisasi dalam perawatan kesehatan mental. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan, aplikasi dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan individu. Ini meningkatkan efektivitas perawatan dan membantu remaja merasa lebih terlibat dalam proses penyembuhan mereka. Teknologi dalam kesehatan mental menawarkan pendekatan yang lebih terfokus dan relevan bagi setiap individu.

Dalam menghadapi masalah kesehatan mental remaja, teknologi kesehatan dan teknologi kesehatan mental menawarkan berbagai solusi yang inovatif dan efektif yang melengkapi pengobatan atau terapi masalah mental yang umum.

Meskipun ada tantangan yang dihadapi akibat penggunaan teknologi yang berlebihan, pendekatan yang tepat dapat membantu remaja mengatasi masalah mereka dan meningkatkan kesejahteraan mental. Dengan memanfaatkan terapi digital dan inovasi lainnya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi kesehatan mental remaja.

Next Post Previous Post